Ada seorang ibu yg pulang dari kerja dengan tubuh yg sudah letih dan lesu,berjalan gontai hendak pulang ke rumah untuk melepaskan penat dan lelah sehabis kerja seharian.Ketika ibu sudah sampai rumah,dia buka pintu dilihat anak2 nya yg sudah beranjak remaja sedang asik nonton sinetron,lalu ibu itu menuju ruang keluarga terlihat rumah masih berantakan,bahkan ketika dia ke dapur di lihatnya cucian piring,gelas masih menumpuk..rasa capek yg memuncak itu akhirnya meledak menjadi amarah,di marahi lah anak2 nya...Ilustarsi situasi seperti itu kerap terjadi bukan?dimana ketika kita capek melakukan rutinitas kerja atau apapun kadangkala kita mudah menjadi marah/emosi,bahkan tak jarang emosi yg meledak bisa menimbulkan kekerasan bahkan yg lebih parah menimbulkan kematian.
Marah memang sudah menjadi bagian dari kehidupan,tak bisa kita pungkiri memang kadang kita juga perlu mengeluarkan rasa amarah/emosi asal tidak berlebihan.Kemarahan yg tidak terkontrol akan membubat kacau segalanya..emosi yg berlebih adalah suatu kebodohan.Saya selalu ingat ketika saya masih duduk di bangku sekolah,saya mendapat pelajaran yg menarik perhatian saya tentang amarah,bahkan saya selalu ingat kata guru saya sampai saat ini,guru saya berkata "orang yang dikit2 marah,dikit2 marah lagi,maka orang tersebut mendekati kematian",lho kok bisa?dalam hati saya bertanya.Setelah saya banyak belajar dan memperoleh pengetahuan yg cukup saya jadi mengerti memang benar ada korelasi antara kesehatan dengan emosi jiwa kita.
Pernahkah anda mendengar atau melihat tentang reaksi air terhadap perkataan atau emosi yg kita sampaikan.Ketika kita dengan cinta dan bahagia memuji dan bersenandung maka susunan kristal air yg di lihat dengan mikroskop akan membentuk kristal yg indah,sedangkan jika kita emosi dan marah maka kita akan melihat kristal air menjadi tidak beraturan.
Langsung saja saya akan membagikan tip agar kita bisa meredam emosi yg berlebihan:
1.Tanamkan pada diri untuk bersikap sabar,dengan sabar kita bisa meredam emosi
2.Selalu bersyukur.orang yg biasanya sering bersyukur biasanya tidak mudah emosi/marah,karena apapun masalahnya bisa di redam.
3.Tanamkan sifat untuk saling memaafkan.Nah inilah yg akhir2 ini sering di pertontonkan di media bagaimana elit politik saling memaafkan setelah adu argumen atau adu strategi politik(tp banyak juga elit politik yg malah memperkeruh suasana dengan menyulut kemarahan publik hehehe)
4.Mau menerima kesalahan diri sendiri.Kadang kita tidak mau di salahkan dan malah menyalahkan orang lain,sehingga akan menimbulkan kemarahan dan percekcokan.
5.Dan yg terakhir berusahalah untuk selalu tersenyum,dengan tersenyum yg tulus bisa mengencerkan suasana.
Jika anda merasa tidak bisa melakukan tips di atas,ada baiknya anda bisa melakukan konsultasi dengan psikolog.Belakangan ini juga marak program2 atau kursus meditasi untuk dapat mengontrol diri,tidak ada salahnya anda ikut mencoba.
Marah adalah bagian dari kehidupan,tetapi amarah yg berlebihan bisa merugikan diri sendiri."Marah kadang memang perlu,marah harus tahu kapan momen dan waktu yg tepat"
"Jangan lah kamu pendam kemarahanmu sampai matahari terbenam..hendaklah memaafkan,dan ketika esok matahari terbit mulailah me reset kehidupan mu yg baru".by MY.